Ayah, ibu.. Dalam bilik ini aku belajar menulis masa depan, Di antara buku-buku yang ...
Sungguh enggan kedua kaki ini melangkah. Gerbang penjara suci pun ditutup. “Belajarla...
Asyik merambat tawa, girang nan nyaring, Seuntai canda bagai jutaan humor, Memisahk...
Adakah seuntai jiwa mampu menyamai Sosok lembut bak bidadari Keindahan murni terpanca...
Coba bayangkan… Bagaimana rasanya hidup di dunia tanpa permen? Tidak ada permen kar...
Ibu, sekian hasta waktu berlalu pun melagu. Kicauanku tak lagi membangunkan cahaya ment...
Di padang gersang yang membara Tertunduk ia dengan sahaja Panas semakin mengganas Na...
Dalam belaian kasih ibu Aku temukan Segunung cinta dari Sang Pencipta Dalam dekapa...