Hijauku menghitam segera
Matiku tanpa layu
Sedetik, dalam periode konflik
Bukan pertarungan, alam kami
dalam penjajahan
Aku bahkan tak sanggup sesak
Dalam sedetik, matiku tanpa sekarat
Tubuhku meng-abu, luruh
bersama gedung-gedung runtuh
Pada Manusia Mulia, aku
berbangga telah senapas dan
setanah bersama
Pejuang teguh iman, tanpa
secil pun ketakutan
Hanya kepada Pemilik semesta,
takut mereka nyalakan
Dunia tanpa harga di mata
mereka, selain sebagai ladang
pengabdian pada Tuhan
Khalifahku …,
Mulialah perjuanganmu,
Abadi dalam nama sejarah,
Pejuang Kafah tak kenal lelah
17 Mei 2025